Asumsi dan praduga kerap muncul sehingga kita sering memaknai secara sempit saat merespons sesuatu. Misalnya, saat Narasi Newsroom mempublikasi artikel yang berjudul “Menelusuri Jejak Jet Pribadi Capres-Cawapres”.
Lantaran hasil riset mencatat jejak karbon Palson 02 Prabowo-Gibran paling banyak, “Narasi” dituding mendukung Paslon 01 dan 03 oleh sebagian orang. Padahal, “Narasi” menyajikan berita untuk kepentingan publik.
Sikap sesat dalam berlogika ini membuat publik terjebak dalam pemikiran di mana hanya ada dua pilihan dalam suatu isu. Seolah hanya ada hitam dan putih saja.
Pemaknaan yang begitu sempit ini merupakan teknik manipulasi logika yang disebut “dikotomi sesat”. Yuk kenali bagaimana dikotomi sesat dapat memanipulasi pemikiran kita dalam menyikapi suatu isu.
Penulis Naskah: Titis Anis Fauziyah
Videografer : Titis Anis Fauziyah
Video Editor: Angelica Sekar Ratnaningrum
Produser: Bayu Galih
Musik: Cool Revenge – Jeremy Blake
#cekfakta #hoaks #prebunking #cekfaktakompascom #dikotomisesat #prebunking #kontenmanipulasi #jernihmelihatdunia #jernihmemilih