[PREBUNKING]: Waspada Hoaks Quick Count Pilkada Maluku Utara

Photo of author

By Adi Syafitrah

Berbagai informasi hoaks mulai bermunculan di media sosial, termasuk klaim-klaim palsu terkait hasil quick count atau penghitungan cepat.

Bukan hanya di Maluku Utara, hasil quick count juga di daerah lain termasuk DKI. Bahkan, hasilnya bisa berbeda dengan hasil yang dikeluarkan oleh KPU setelah rekapitulasi suara.

Untuk di Maluku Utara, dari 4 pasangan calon yang bertarung, pasangan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe menggunakan Lembaga Survey Indikator Politik Indonesia. Sedangkan lainnya mengunakan hitungan internal partai politik pengusung.

Sehingga, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya.

Quick count (penghitungan cepat) adalah metode yang sah dan resmi digunakan oleh lembaga survei yang memiliki kredibilitas untuk mengestimasi hasil pemilu dalam waktu singkat. Hasil quick count bukanlah hasil akhir yang sah, melainkan sebuah estimasi sementara yang bersifat indikatif.

Namun, beberapa hoaks yang beredar mencoba memanipulasi data quick count, mengklaim adanya kemenangan atau kekalahan berdasarkan hasil yang tidak akurat. Beberapa klaim ini menciptakan ketegangan di kalangan masyarakat, bahkan mengarah pada tuduhan kecurangan. Padahal, hasil resmi pemilu hanya bisa diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah proses penghitungan suara selesai dan semua data dihimpun secara resmi.

Langkah Waspada:

Periksa Sumber Informasi: Selalu pastikan bahwa informasi yang diterima berasal dari sumber yang terpercaya, seperti KPU, lembaga survei terkemuka, atau media massa yang sudah terverifikasi.

Verifikasi Data Quick Count: Cek apakah lembaga yang melakukan quick count terdaftar dan diakui oleh otoritas yang berwenang.

Jangan Mudah Terprovokasi: Jangan terburu-buru membagikan informasi yang tidak jelas kebenarannya. Bagikan hanya informasi yang telah dipastikan kebenarannya dari sumber yang dapat dipercaya.

Kesimpulan: Masyarakat Maluku Utara harus cermat dalam memilah informasi terkait Pilkada. Jangan biarkan hoaks yang beredar merusak proses demokrasi. Jika ada keraguan tentang suatu informasi, pastikan untuk memverifikasinya melalui saluran resmi yang ada.

Tinggalkan komentar