KENDARI – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Kendari menggelar Prebunking Campaign yang mengusung misi aksi “Melawan Hoaks Bersama Masyarakat” bertempat di Kolam Retensi Boulevard Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Minggu (15/10/2023).
Aksi yang digelar pada sore hari ini merupakan kampanye kiat melawan hoaks khususnya bagi kalangan muda yang aktif dalam dunia digital.
Koodinator wilayah Mafindo Kendari, Marsia Sumule menuturkan perihal pentingnya melawan hoaks bagi kalangan pemuda karena informasi bohong hadir sebagai bentuk kejahatan pada media Digital.
“Hoaks, adalah suatu fenomena yang ada di media digital. Kalau generasi muda berperan aktif dalam digitalisasi maka secara otomatis hoaks itu menjadi Konsumi sehari-hari bagi kalangan muda, itu pula yang akan menghambat regenerasi untuk membangun bangsa ini,” ujarnya.
Marsia juga menambahkan melalui kegiatan ini adalah sebagai bentuk kampanye kepada generasi Muda dalam memerangi hoaks yang ditengah-tengah publik hari ini.
“Sehingga melalui ini bisa menjadi kampanye kepada generasi muda yang kita tahu haru ini itu aktif dalam dunia digital, maka perlu adanya sebuah upaya pengenalan dan pemahaman literasi. Karena sebagai generasi penerus bangsa pemuda memerlukan dan menyajikan informasi yang membangun, positif, dan memiliki kekuatan sebagai modal untuk membangun bangsa ini” Tambahnya.
Prebunking Campaign ini diikuti oleh kalangan Mahasiswa dari Prodi Jurnalistik, ilmu Komunikasi dan masyarakat pengunjung taman Boulevar yang turut berpartisipasi dalam iven yang diselenggarakan oleh pihak mafindo melalui quiz dan game.
Salah satu partisipan dari pengunjung pasca mengikuti kegiatan menyampaikan kesannya dalam kampanye anti hoaks sangat mengapresiasi kegiatan ini.
“Saya senang sekali bisa hadir dan mengikuti kegiatan ini, disamping mendapatkan merchandise juga seru-seruan sekaligus mendapatkan ilmu mengenai bagaimana kita dapat terhindar dari hoaks” Seru imam.
Sebagai tambahan, kegiatan ini adalah kali perdana yang dilaksanakan oleh Mafindo kota Kendari dan program ini diutamakan dalam kelompok organisasi masyarakat Anti Fitnah yang tersebar di 40 wilayah Kota yang ada di Indonesia.