YOGYAKARTA – Ditengah arus media yang begitu cepat, dan masifnya tingkat penyebaran berita hoax, terutama di momentum menjelang pemilu 2024. Mengingat bahaya dari berita hoax yang begitu berbahaya, kiranya perlu dilakukan upaya sosialisasi sekaligus mengedukasi masyarakat terkait upaya mencegah hoax, terutama kaum muda sebagai golongan masyarakat yang paling banyak beraktivitas di media sosial.
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar kampanye prebunking dengan menyasar kalangan mahasiswa. Sebab, mahasiswa yang notabene merupakan kaum muda, sangat banyak beraktivitas di media sosial, sehingga rentan menjadi target atau korban dari hoax.
Kampanye prebunking sendiri merupakan sebuah agenda yang diinisiasi oleh Mafindo, yang bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana cara membedakan informasi palsu atau upaya manipulasi lainnya. Karena itu, pre-bunking merupakan salah satu tindakan proaktif agar tidak mudah terpapar dan sebelum informasi hoax tersebut beredar di masyarakat.
“Kampanye prebunking ini merupakan sebuah bentuk upaya pencegahan berita hoax, kampanye ini sangat penting terutama bagi mahasiswa yang memiliki intensitas aktivitas media sosial yang tinggi”. Ujar Nauval Hanif Al Imroni, salah satu Tim Mafindo UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kampanye ini dilaksanakan selama 3 hari, dimulai sejak Rabu, 13 September sampai dengan Jum’at, 15 September 2023 di Taman Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dimulai dari pukul 07:00 sampai 16:30 WIB.
Agenda ini dilaksanakan bersamaan dengan Pameran Karya Sadewa PMII Humaniora Park, dan mendapatkan antusias yang tinggi dari pada mahasiswa. Ratusan mahasiswa mengunjungi Taman Fishum dan mengikuti agenda kampanye tersebut.
ekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Bapak Dr. Mochamad Shodik, S.Sos., M.Si. mengapresiasi agenda tersebut, beliau mengatakan bahwa kampanye prebunking sangat penting bagi masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa. Sebab, hoax merupakan hal yang menyimpang dari prinsip-prinsip budaya maupun agama.
“Sangat penting edukasi dan pencegahan hoax ini, apalagi kita semua tahu situasi hari ini menjelang pemilu sangat rawan sekali hoax, yang mana dampak hoax ini sangat berbahaya. Jadi perlu teliti, saya kira ini agenda yang bagus dan luar biasa”. Ujar Bapak Sodik, Dekan Fishum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Terakhir, beliau berharap agar masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa agar dapat menjadi pelopor pencegahan berita hoax. Dengan kampanye prebunking yang diinisiasi Mafindo, kader PMII Humaniora Park dan segenap mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta siap menjadi garda terdepan dalam pencegahan berita hoax menjelang pemilu 2024.
“Setelah mengikuti kampanye prebunking ini, semoga kader PMII dan seluruh mahasiswa Fishum, dapat menjadi tonggak utama pencegahan hoax menjelang pemilu”. Pungkas beliau.