Jangan Asal Klik, Waspada Link Prakerja Palsu Ternyata Phising

Photo of author

By Editor

OLEH SAPRI MAULANA

PRAKERJA jadi salah satu program yang diburu masyarakat. Apalagi semasa pandemi kemarin, ada bantuan Rp 600 ribu bagi para pemegang prakerja.

Sehingga, banyak beredar link berkedok prakerja yang memancing masyarakat untuk mengkliknya. Padahal, bisa saja link itu berisi pishing yang diniatkan untuk merugikan mereka yang mengklik.

Sebaran klik link itu bisa dimana-mana dan mungkin salah satu anggota grup chat di handphone Anda menyebar link yang katanya link prakerja.

Maka dari itu, ketika mendapat link prakerja ada beberapa tahapan yang harus dilakukan.

Pertama, pastikan link itu benar, link prakerja yang dimiliki resmi pemerintah hanya https://www.prakerja.go.id/ yang akan mengarahkan langsung ke website resmi program prakerja.

Namun, bisa saja pelaku penipuan membuat alamat yang sangat mirip. Sehingga, mengecoh masyarakat.

Maka silakan lihat alamatnya, yang aman adalah HTTPS bukan sekadar HTTP. Untuk lebih memastikan salin link dan cek langsung ke Google Safe Browsing.

Konten prebunking, waspada phising. [Ahmad Fajri Alam/Mediaetam.com]

Untuk benar-benar memastikan, baca berita apakah program itu masih berjalan atau tidak. Jika salah satu upaya tadi ada yang tak sesuai, jangan diklik atau share.

Segera hapus link dari handphone Anda untuk menghindari tidak sengaja terklik. Lalu, anjurkan si pengirim menghapus atau mengecek terlebih dahulu link yang dibagikan.

Paparkan ke pengirim link atau di grup itu bahayanya asal klik link. Misalnya, jika asal klik link, bisa jadi korban phising.

Jelaskan phising adalah upaya mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan.

Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi seperti nama, usia, alamat.

Bisa juga data akun seperti username dan password. Terakhir, data finansial seperti informasi kartu kredit, rekening. Data itu, bisa dipakai untuk melakukan penipuan atau hal lain yang merugikan kita.

Tekankan, bahwa kita tidak boleh gampang klik, gampang percaya, dan gampang menyebarkan semua informasi atau link yang dikirim. Harus dicek dahulu.

Dengan menyebarkan pemahaman tersebut diharapkan, masyarakat bisa lebih berhati-hati dan makin kebal dengan hoaks.

Inilah yang menjadi pendekatan teknik prebunking dalam melawan hoaks, seperti yang diajarkan pada pelatihan prebunking oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Samarinda pada 19-20 November 2022.
Trainer prebunking Bayu Wardhana mengatakan, era saat ini makin banyak pengguna sosial media. Membuat konten internet pun makin mudah, murah, dan makin banyak.
“Makanya, ada begitu banyak informasi yang berseliweran di media sosial,” jelasnya.

Walaupun hoaks sudah ada sejak zaman dahulu, namun sebarannya makin masif saat ini. Tujuannya macam-macam.

Ada untuk kepentingan politik, keuntungan tertentu, dan sebagainya. Maka dari itu, penting untuk menumbuhkan kemampuan prebunking. Sehingga bisa meningkatkan kewaspadaan dan memutus rantai hoaks. (*)

REFERENSI: https://mediaetam.com/jangan-asal-klik-waspada-link-prakerja-palsu-ternyata-phising/

Tinggalkan komentar