[PREBUNKING] TREN FITNAH TERHADAP CALON PRESIDEN JELANG PEMILU 2024

Photo of author

By Editor

Saat ini, tidak hanya bumi yang semakin memanas karena perubahan iklim, tetapi kondisi politik Indonesia juga sedang memanas menjelang pemilu 2024, terlebih setelah pasangan Capres dan Cawapres resmi mendaftarkan diri ke KPU di bulan Oktober lalu. Di media sosial, kita bisa melihat antar pendukung Capres dan Cawapres sudah saling melempar fitnah dan kebencian.

Menurut laporan Binokular dan SocIndex, per bulan Oktober 2023 pekan ketiga terdapat hoaks baru berkenaan dengan capres, yaitu hoaks terkait Prabowo memiliki penyakit stroke, setidaknya hoaks tersebut telah dibicarakan sebanyak 266 kali di media sosial. Di kubu lainnya, terdapat hoaks yang memberitakan bahwa Ganjar Pranowo kepergok sedang menonton film porno di televisi. Begitu juga Anies Baswedan yang dituduh gagal mencalonkan diri karena tidak lolos tes kesehatan mental.

Kira-kira kenapa ya tren fitnah ini mudah menyebar?
Pertama, Produsen hoaks sengaja menggunakan taktik menyinggung fanatisme para pendukung capres dan cawapres. Caranya dengan membuat hoaks tentang capres tertentu yang sensitif bagi kubu lawannya. Inilah yang disebut taktik memecah belah. Semakin banyak debat dan perang di media sosial, maka produsen hoaks tepuk tangan. di Indonesia, sehingga perasaan masyarakat mudah diaduk-aduk oleh hasutan kebencian;
Kedua, terjadi luberan informasi dan pemberitaan soal capres dan cawapres menjelang pemilu bahkan isu legislatif terkesampingkan. Banjir informasi ini membuat orang tak kritis terhadap informasi yang diterimanya. Padahal kita sudah ada prinsipnya, yaitu saring sebelum sharing.

Mari jadi bagian untuk mengurangi penyebaran hoaks dengan mengetahui alasan atau penyebab hoaks mudah menyebar di media sosial. Sebelum membagikan berita pastikan kamu sudah memverifikasi berita tersebut. Saring sebelum sharing!

Nantikan konten selanjutnya untuk mengetahui prebunking lebih banyak.

Tinggalkan komentar