Cegah Penyebaran Hoaks Menjelang Pemilu 2024 Melalui Pelatihan Prebunking Bagi Masyarakat

Photo of author

By Editor

MATARAM – Hari ini (12/10) Kelas Prebunking kembali digelar sebagai upaya pencegahan hoaks menjelang Pemilu 2024. Kelas Prebunking sebagai upaya pencegahan hoaks menjelang pemilu 2024 ini diselenggarakan oleh Mafindo NTB. Bertempat di Fave Hotel Mataram, Kelas Prebunking upaya pencegahan hoaks menjelang pemilu 2024 diikuti oleh sebanyak 30 orang peserta dari berbagai unsur masyarakat.

Kelas Prebunking merupakan langkah mitigasi pencegahan penyebaran berita hoaks yang mungkin muncul terutama menjelang pemilu 2024 saat ini. Dikutip melintas.id dari laman resmi Aliansi Jurnalis Indonesia, prebunking adalah upaya pencegahan penyebaran misinformasi dengan cara membuat konten periksa fakta. Lebih lanjut dari laman ini juga menjelaskan tentang pentingnya prebunking dipahami oleh masyarakat pegiat cek fakta sebelum melakukan debunking.

Kelas Prebunking dibuka dengan pendaftaran peserta ke dalam Learning Management System (LMS) yang telah disiapkan Mafindo. Setelah itu, mengikuti pretest dan pembukaan kegiatan oleh Koordinator Wilayah Mafindo NTB, Nurliya Ni’matul Rohmah.

“Upaya penyelenggaraan kelas prebunking merupakan salah satu langkah positif dalam meningkatkan perhatian anggota masyarakat tentang upaya mencegah hoaks,” ungkapnya.

Lebih lanjut Liya mengungkapkan bahwa kelas prebunking ini merupakan upaya memberikan vaksinasi kepada anggota masyarakat agar bisa kebal hoaks.

Kelas Prebunking dilanjutkan dengan materi tentang Memetakan Narasi Mis/Disinformasi. Pada sesi yang dipandu Muslifa Aseani ini peserta diajarkan cara membuat konten hoaks. Konten yang dibuat terkait hoaks berulang pada setiap gelaran pemilu. Tidak terkecuali Pemilu 2024 ini. Harapannya dengan bisa membuat konten hoaks, peserta mampu mengetahui cara hoaks bekerja.

Selanjutnya pada sesi kedua yang dipandu Sudomo, mendiskusikan tentang Membedah Anatomi Manipulasi Informasi. Fokus sesi dua ini adalah pada strategi membedah anatomi manipulasi informasi dengan teknik AKTM (Aktor, Konten, Taktik, dan Modus). Menurut panduan tentang materi prebunking oleh Mafindo ini, aktor diartikan sebagai pelaku pembuatan konten. Sementara konten merupakan isi dari hoaks. Sedangkan taktik merupakan bagaimana konten direkayasa. Modus sendiri adalah hal terkait dengan cara menyebarluaskan konten hoaks.

Pada sesi ketiga Prebunking dipandu oleh Ayu. Materi utama sesi ini adalah pengenalan prebunking, perbedaan prebunking dan debunking, teori inokulasi, dan strategi membuat prebunking. Tugas pada sesi ini peserta mendiskusikan tentang gap informasi yang kemungkinan ada dalam kasus hoaks. Selain itu, peserta juga menganalisa apakah ada hoaks serupa yang pernah muncul sebelumnya. Topik diskusi lainnya adalah seberapa isu ini berulang dan model vaksin apa yang paling tepat untuk konten sesuai jenis.

Sebagai penutup Kelas Prebunking adalah materi Produksi Konten Prebunking yang dipandu oleh Ramadhan Bordasari Putra. Pada sesi ini peserta dipandu untuk melanjutkan memproduksi dan mempublikasikan konten prebunking. Konten prebunking yang diproduksi berupa narasi konten dan video prebunking. Konten yang diproduksi ini adalah yang sebelumnya telah disusun saat sesi ketiga. Tidak lupa, peserta mengunggah tugas pada setiap sesi di LMS masing-masing.***

Sumber

Tinggalkan komentar